Archive

Archive for July, 2013

All About Life.

July 25, 2013 Leave a comment

Menyambung posting sebelumnya yang merupakan copas dari Dr. Joe Vitale, saya ingin mengulas sedikit lagi tentang alam bawah sadar, mindset, mental block, dan sejenisnya, demi suatu pemahaman yang utuh agar kemudian kita bisa memperbaikinya.

Otak kita seperti halnya sebuah Server pada suatu jaringan komputer. Semua yang dilakukan oleh Client direkam oleh Server, tak peduli itu hal negatif ataupun positif, semua direkam.

Dulu saya mengira hanya kebudayaan lokal kita (red. indonesia) yang sering melabeli kehidupan, uang, kekayaan, kekuasaan, dll secara negatif. Namun ternyata di dunia barat pun demikian.

“Hidup sudah susah, jangan dibuat susah.”
“Mencari uang itu susah.”
“Orang kaya belum tentu bahagia.”
“Money is evil.”
“Money will attract problems.”
“Money will make me a selfish person.”
“Wanting money is greedy.”
“Rich people are snobs.”
Etc.

Semua hal tersebut sering kita dengar sedari kecil, lalu terekam di alam bawah sadar kita, kita mempercayainya, dan akhirnya kita hidup dalam pemahaman, keyakinan dan keadaan yang demikian. Hal ini yang disebut mental block.

Harus kita akui bahwa hanya sebagian kecil orang yang beruntung mendapatkan “rekaman-rekaman” positif sedari kecil dari lingkungannya.
Sebagian lagi mampu mendobrak “rekaman-rekaman” negatifnya dikarenakan himpitan hidup yang teramat sangat.
Dan sebagian lagi, yang sedari kecil hidup dalam kondisi “biasa-biasa” saja dan “sedang-sedang” saja malah sering kali stuck dalam “kebiasaannya” dan “kesedangannya” tersebut.

Namun zaman semakin modern, akses informasi ke segala penjuru dunia semakin mudah, itulah karunia besar yang kita dapati sebagai manusia yang hidup di abad ini.
Semakin banyaknya orang yang mampu mendobrak “rekaman” negatifnya sedari kecil pada abad ini, tidak lepas dari kemudahan-kemudahan tersebut.

Otak kita seperti halnya sebuah keping CD-R, semua hal yang sudah “direkam” tidak bisa diedit maupun dihapus. Namun kita bisa menambahkannya.

Kita bisa menambahkan “program-program” baru dan positif pada sisa ruang otak kita. Kita akan menyesakkan isi otak kita dengan “program-program” baru yang positif agar “program-program” lama yang negatif tidak mampu lagi keluar dan mempengaruhi hidup kita.

Caranya sudah sering saya posting.
Afirmasi positif, self-talk positif, mendengarkan lagu-lagu yang berlirik positif, adalah hal-hal yang paling mudah dan murah untuk kita lakukan. Kita dapat melakukannya di manapun dan kapanpun.
Namun semua butuh waktu dan kedisiplinan, tapi ini merupakan hal yang sangat pantas untuk diperjuangkan.

Semangat!!!

-yang berkaitan dan wajib dibaca-
Kebiasaan Baru, Cukup 11 – 46 Hari.
Aku Ingin Kaya.
Why The “Law Of Attraction” is Doesn’t Work?
Berpikir Positif, Berkata Positif, Menulis Positif, All About Positive Thing.

(Puisi) Mulai Dari Diri Sendiri – Syekh Abu yazid.

Terjemah Bebas “What to Say When You Talk to Yourself” Part 3/3
Terjemah Bebas “What to Say When You Talk to Yourself” Part 2/3
Terjemah Bebas “What to Say When You Talk to Yourself” Part 1/3

Categories: Uncategorized Tags:

Why The “Law Of Attraction” is Doesn’t Work?

July 25, 2013 2 comments

From Dr. Joe Vitale.
You probably know I’m in the movie The Secret – the hit movie that is teaching people around the world about the Law of Attraction.
But far too many people see it, try it and say it doesn’t work.
There’s a reason for that. And the movie doesn’t explain it.
So let me explain it.

HOW LOA REALLY WORKS
The Law of Attraction (LOA) is as real as gravity. I’ve already proved this in such books of mine as The Attractor Factor and The Key, and in my audioprogram, The Missing Secret.
The thing is, the LOA works on an un-conscious level.

That means if you have counter-intentions within you, those intentions will get manifested instead of the conscious intentions you really want!

Stay with me on this.

Say you want more money.
You state the intention “I now attract more money into my life.”
You sit, meditate, feel the good vibes of having more money.
But — the money doesn’t come.

Why not?

Most likely because in your unconscious mind you have beliefs such as:
“Money is evil.”
“Money will attract problems.”
“Money will make me a selfish person.”
“Wanting money is greedy.”
“Rich people are snobs.”

If you have one or more of those limiting beliefs within you, do you really think you’ll attract any money? In truth, you’ll attract NOT having money.
Why?
Because your unconscious counter-intention (“Money is bad”) will veto your conscious intention (“I now attract more money into my life”).

Is it any wonder some people say The Secret or the Law of Attraction doesn’t work?

Categories: LOA Tags:

Affirmation, From Zero to Hero.

July 20, 2013 1 comment

Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa semua bisa terjadi.. 🙂

Jadi gini, saya bikin audio affirmasi pake suara saya sendiri, isinya affirmasi om bob proctor ditambah sedikit, jadinya :

“Alhamdulillah, saya selalu sehat, kuat, bahagia, kaya raya.
Hidup ini indah, hidup ini mudah.
Saya sangat bersyukur sekarang, uang mendatangi saya dengan sangat mudah.
Uang mendatangi saya dalam jumlah yg terus meningkat, dari berbagai sumber, secara terus menerus.
Saya mengelola uang dengan sangat bijaksana.
Saya sangat bersukur sekarang.
Alhamdulillah, alhamdulillah.”

Teratur affirmasi setiap hari ya..
Semoga bermanfaat.. 🙂

Categories: SELF-TALK Tags:

Laa Tahzan – Biarkan Masa Depan Datang Sendiri.

July 15, 2013 1 comment

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya” Qs. Annahl: 1

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum tentu terjadi! Apakah anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah yang belum matang? Hari esok adalah sesuatu yng belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud dan memiliki rasa dan warna.

Jika demikian, mengapa kita harus menyibukan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencanan yang akan terjadi di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum tentu turun ke bumi. Maka, idak sepantasnya kita menyebrangi sebuah jembatan sebelum sampai di aasnya. Sebab siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak ke jembatan itu. Bisa jadi jalan kita akan terhenti sebelum mencapai jembatan itu. Atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa pula kita sampai pada jembatan itu dan menyebranginya.

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka alam gaib dan kemudian terhanyut di dalam kecemasan-kecemasan yang baru diduga darinya adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk kepada “Thulul Amal” (angan-angan yang terlalu jauh).

Secara nalar, tindakan itu pun tidak masuk akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun ironis, kebanyakan manusia di dunia justru banyk yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal semua itu hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan di “sekolah-sekolah setan”

”Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan, dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-NYA dan karunia” Qs. Albaqoroh: 268

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun dan memperkirakan umur dunia tinggal seratus tahun lagi.

Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di “genggaman yang lain” tentu tidak akan menggadaikan hidupnya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar jika justru menyibukan dirinya dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini anda sudah sangat sibuk.
Jika anda heran, maka lebih mengherankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah angan-angan yang berlebihan.

Categories: jiwa Tags:

Laa Tahzan – Hari Ini Milik Anda.

July 15, 2013 1 comment

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan anda jalani. Bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya. Dan juga bukan esok yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari anda, dan siangnya menyapa anda inilah hari anda.

Umur anda mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup anda hanya hari ini. Atau seakan-akan anda dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup anda tidak akan tercabik-cabik di antara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidak pastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini juga sebaiknya anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian, dan kerja keras. Pada hari inilah anda harus bertekad mempersembahkan sholat yang paling khusyu’, bacaan Alquran yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Pada hari di mana anda hidup saat inilah sebaiknya anda membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun, dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini. Dan persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari ini. Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada Allah, bersiaplah untuk menuju alam keabadian, dan nikmati hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah rezeki, istri/suami, anak-anak, tugas, rumah, ilmu dan jabatan anda hari ini dengan penuh keridhaan.

“Maka berpegangteguhlah dengan apa yang AKU berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur” Qs. Al-A’raf: 144

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian, dan kebencian.

Ingatlah, hendaklah anda goreskan pada dinding hati anda suatu kalimat (bila perlu anda tulis pula pada meja kerja anda): “Harimu Adalah Hari Ini”. Yakni, bila hari ini anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunyam maka apakah nasi basi yang telah anda makan kemarin atau nasi hangat seok hari (yang belum entu ada) itu akan merugikan anda?

Jika anda dapat meminum air jernih dan segar hari ini maka mengapa anda harus bersedih atas air asin yang anda minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar nan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Jika anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka anda dapat menundukan diri untuk beregang pada prinsip “Aku Hanya Akan Hidup Hari Ini”. Prinsip itulah yang akan menyibukan anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.
Dan itu akan membuat anda berkata dalam hati “Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kebencian orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya hari ini saja aku hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapihan penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku.”

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb-ku, mengerjakan sholat sesempurna mungkin, membekali diri dengan sholat-sholat sunnah nafilah, berpegang teguh pada Alquran dan mengkaji, mencatat segala yang bermanfaat.

Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan, berikut dengan ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya’, dan buruk sangka.

Hanya hari ini aku dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain, dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukan jalan bagi orang yang tersesat, memberi makan bagi orang yang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu orang yang didzalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup hari ni, maka aku akan mengucapkan “Wahai masa lalu yang telah berlalu dan usai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menagisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semuanya, pergi, dan tak pernah kembali lagi.”

“Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada. Esok hari adalah sesuau yang belum diciptakan, dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan.”

“Hari Ini Milik Anda”, adalah ungkapan yang paling indah dalam “kamus kebahagiaan”. Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Categories: jiwa Tags:

Laa Tahzan – Yang Lalu Biar Berlalu.

July 15, 2013 1 comment

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad, dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa laluakan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam “ruang” penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam “penjara” pengacuhan selamanya. Atau dilaetakan di alam ruang gelap yang tak tembus cahaya. Yang demikian karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi.

Keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali. Kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang. Dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali. Karena ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu! Apakah anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan anda dengan masa lalu, keresahan anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa anda oleh panasnya, dan kedekatan jiwa anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memperihatinkan, sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam Alquran, setiap kali usai menceritakan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan “itu adalah umat yang lalu”. Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zman dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian “Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat dari kuburnya”. Dan konon menurut orang yang mengerti bahasa binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini “Mengapa engkau tidak menarik gerobak?” – “Aku benci khayalan” jawab keledai.

Adalah bencana besar manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukan oleh masa lalu. Itu sama halnya kita mengabaikan istana yang indah dengan sibuk meratapi puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh kebelakang. Pasalnya, angin selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu,

janganlah pernah melawan sunnah kehidupan!

Categories: jiwa Tags:

Laa Tahzan – Pikirkan dan Syukurilah.

July 15, 2013 2 comments

Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena DIA telah melipatkan nikmat-NYA dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.

“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya” Qs. Ibrahim: 34

Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tidak pernah mengetahuinya.

“Dan DIA menyempurnakan nikmat-NYA kepadamu lahir dan batin” Qs. Luqman: 20

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.

“Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Qs. Arrahman: 13

Apakah anda mengira berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah anda mengira berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?

Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?

Coba pikirkan betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit anda yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Apakah anda ingin menukar mata anda dengan emas seesar gunung uhud, atau menjual pendengaran anda seharga perak satu bukit? Apakah anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah anda hingga anda bisu? Maukah anda menukar kedua tangan anda dengan untaian mutiara, sementara tangan anda buntung?

Begitulah sebenarnya, anda berada dalam kenikmatan yang tiada tara, dan kesempurnaan tubuh, tetapi anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih, gelisah, meskipun anda mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diminum, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.

Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga anda pun lupa mensukuri yang sudah ada. Jiwa anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal sesungguhnya anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagiaan, karunia kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu kemudian syukurilah!

“Dan pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan” Qs. Adzariyat: 21

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri sendiri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling anda. Dan janganlah termasuk golongan

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya” Qs. Annahl: 83

Categories: jiwa Tags: