Archive

Archive for the ‘meditasi’ Category

Meditasi, Bukan Sekedar Teknik.

January 6, 2017 Leave a comment

MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK
by Danz Suchamda

Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus menerus dalam setiap aktivitas kehidupan. Jadi, yang disebut meditasi bukan sekedar persoalan teknik, entah itu teknik meditasi duduk ataupun berjalan.
Kita sebut meditasi dalam pengertian sebuah teknik ini sebagai “Sitting Session” (Sesi Duduk). Dan meditasi di dalam kehidupan sehari-hari ini kita istilahkan sebagai “Post-Meditation” (Setelah-meditasi).
Sementara itu, untuk mengembangkan sikap dan gaya hidup yang kondusif dengan kesadaran, maka kita perlu memahami beberapa pengertian Dharma. Caranya antara lain dengan mengembangkan pengertian, aspirasi dan juga motivasi. Hal-hal ini kita sebut dengan “Preliminary Training” (Pelatihan Awal).

SITTING SESSION
Teknik meditasi secara khusus pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 2 macam:
1. Meditasi Samatha (Placement Meditation / Single-pointed Meditation)
2. Meditasi Pandangan Terang (Meditasi Pengenalan Diri / Insight Meditation / Clear Seeing Meditation / Vipassana. Istilah dari Ki Ageng Suryomentaram: Nyawang Karep. Kejawen: Sholat Do’im).

Inti dari teknik pengembangan Kesadaran itu terdapat pada Meditasi Pandangan Terang (Insight Meditation). Tetapi karena batin sifatnya juga seperti otot, yaitu kekuatan otot kita dapat ditingkatkan melalui penggemblengan/training latihan otot, maka untuk menguatkan aspek-aspek batin seseorang biasanya mendahuluinya dengan melatih Meditasi Samatha.

MEDITASI SAMATHA
Pada intinya disini adalah untuk mengembangkan relaksasi dan fokus perhatian / kemampuan berkonsentrasi / fokus pada satu hal dalam suatu saat. Obyek meditasinya hanya satu dan bersifat tetap (terus menerus sampai akhir sitting session).

Ada berbagai macam teknik Meditasi Samatha. Dalam tradisi Shravakayana dapat dikenal 40 macam Meditasi Samatha. Belum lagi teknik2 dalam Mahayana dan Vajrayana, plus variasi dalam tiap2 sektenya. Plus bila anda ingin meninjau teknik2 meditasi Hindu berdasar Veda, Advaita Vedanta, Yoga dan Tantra, apalagi bila kita menggali dari metode2 tradisional yang ada pada Nusantara / Jawa, maka akan jadi bervolume-volume buku. Terlalu njelimet kalau diterangkan semuanya disini, karena tujuan tulisan ini bukan untuk membedah secara detail, tapi untuk memberikan kata pengantar saja. Cukup basic2nya dulu saja, sementara bila sudah mahir, maka jenis2 meditasi yg lain dapat dicoba dan akan dengan cepat membuahkan experience (pengalaman) karena batin sudah lebih tergembleng (dasarnya sudah terbentuk).

Di antara sekian banyak teknik meditasi yang berbasiskan Samatha maka saya referensikan satu teknik saja yang paling umum dan paling aman untuk dapat dilatih sendiri di rumah masing-masing, yaitu : Meditasi Perhatian pada Nafas (Anapanasati).

Caranya mudah:
Duduk bersila (bebas). Yang penting punggung tegak dan rileks tidak bergerak. Pejamkan mata. Arahkan perhatian pada bagian antara bibir atas dan lubang hidung. Disitu perhatikan aliran keluar masuknya nafas. Sadari sensasi setiap nafas yang keluar dan masuk. Fokus perhatian disitu selama mungkin, sesuai kemampuan. Jangan memaksakan diri. Kalau sampai tertidur berarti over dosis. Step by step dari sebentar (beberapa menit) lalu ditingkatkan sampai standar pelatihan Meditasi Samatha: 2 jam per sitting session.

MEDITASI PANDANGAN TERANG (Insight Meditation / SHALAT DO’IM / Nyawang Karep)
Intinya adalah untuk mengembangkan perhatian (mindfulness; sati). Perhatian yang penuh dan intens akan mengembangkan Kesadaran (Awareness). Tahap pelatihan pengembangan kesadaran ini secara tradisional meliputi 5 aspek konstruk diri: badan/fisik (rupa), pikiran (manas), perasaan (vedana), persepsi (sanna) dan matan-kesadaran (consciousness; chitta).

Meditasi Pandangan Terang ini adalah mengamati-menyadari secara pasif obyek kesadaran yang muncul. Disini obyek meditasinya tidak tentu, tetapi berubah-ubah mengikuti apa yang muncul dalam ruang kesadaran kita, disebut Momentary-concentration (khanika samadhi). Dan disitulah kita secara perhatian penuh menyadari / mencatatnya di dalam batin. Hal ini dilakukan secara bertahap pada fisik, pikiran, perasaan, persepsi, dan pada akhirnya pada fenomena dharma.
Satu persatu pada aspek diri tersebut sampai mencapai suatu titik kemampanan / penguasaan keahlian yang tertentu, yaitu sampai anda mengenali sifat-sifat dari batin itu sendiri.

Inti dari teknik meditasi ini adalah: mengamati / menyadari secara PASIF tanpa berusaha mengubah, mengikuti, memikirkan, menerima, atau menolak apa yang muncul di dalam ruang batin. Cukup catat di dalam batin. Misalkan mendengar suara, catat dalam batin “mendengar…mendengar….mendengar…”; apabila muncul suatu gerak keinginan di dalam batin, catat “ingin..ingin..ingin..”; walau bila kemudian hilang rasa keinginan itu dan tidak ada apa-apa, maka alihkan perhatikan ke naik-turunnya perut mengikuti nafas; itu pun biasanya tidak lama (kecuali anda tersedot ke meditasi Samatha), sejenak kemudian kalau muncul emosi apa pun (misal : marah) catat “perasaan…perasaan…perasaan…”, demikian juga pada waktu merasa takut, catat secara sama karena kategorinya sama “perasaan…perasaan..perasaan..” dst. Jadi, yang dicatat adalah bukan nama partikular fenomenanya, tetapi KATEGORI fenomenanya. Seringkali bagi pemula sering terhanyut dengan obyek yang muncul dalam ruang kesadarannya. Alih-alih menyadarinya secara pasif jadi turut mengikuti atau menganalisanya, ini namanya melamun.

Pada saat melamun tidak sadar melamun, tetapi bila muncul detik2 kesadaran, maka segera tarik kembali perhatian ke posisi semula TANPA menghakimi, merasa kesal atau merasa “kok saya gagal terus”. Semua itu adalah pikiran-pikiran yang cukup dicatat saja, “mikir…mikir…mikir..”, dst dst.

Demikian pula, semakin intens berlatih dan batin anda menjadi peka, maka kadang-kadang muncul berbagai macam variasi fenomena diluar kebiasaan. Tidak usah takut. Tidak ada apa-apa, semua hanya proyeksi pikiran sendiri. Semisal muncul suatu “kehadiran” di samping anda yg membuat anda takut, cukup catat “merasa…merasa…merasa….” Disini diuji kemampuan anda untuk gentur dalam konsentrasi-bergerak (momentary concentration / khanika samadhi).
Tapi bila anda tidak kuat, ya buka mata saja, biasanya tidak ada apa-apa. Biasanya.

Latihan MPT ini dapat dilakukan pada sesi duduk, sembari berjalan atau kalau sudah mahir dalam aktivitas sehari-hari. Tapi untuk pemula, saya sarankan tidak dilakukan sembari melakukan kegiatan lain terutama yang membahayakan (misal: menyetir, mengoperasikan mesin, dsb). Karena batin pemula seringkali terjatuh dalam lamunan walau mengira dirinya sedang sadar. Sementara kalau secara praktis dalam kegiatan2 ringan yg tidak membahayakan seperti misalnya: menyapu, mencuci-piring atau dalam mengerjakan suatu pekerjaan tangan, anda dapat melakukannya dengan lambat-lambat dan penuh perhatian kepada apa yang sedang dikerjakannya. Rasakan secara penuh sensasi-sensainya, sentuhan dengan tekstur yang sedang dikerjakan, perhatikan detail dari bentuk2 dan warnanya, perhatikan perubahan2nya, dsb. Itulah yang disebut PERHATIAN (mindfullness / sati / eling). Lawan kata dari perhatian adalah LALAI atau kondisi LUPA (alpa, ora eling, meleng, mlinger).

Saya rasa sebegitu saja dulu penjelasannya, agar tidak menjadi terbeban terlalu banyak teori. Dan saya tidak perlu memberi anda anda iming-iming apa pun atas buah dari latihan meditasi ini bermanfaat untuk ini untuk itu, nanti bisa begini bisa begitu. Tidak!
Kalau memang mau ya lakukan, kalau tidak ya tidak usah. Soal apa hasilnya, nanti rasakan sendiri saja. Karena ini adalah pelatihan kesadaran, maka pemberian iming-iming justru akan menghalangi proses kesadaran. Masing-masing insan sudah memiliki panggilan jiwanya masing-masing sesuai dengan kematangan buah karma baiknya masing-masing. Kalau memang bukan panggilan jiwanya, dikasih iming-iming, ya bisa praktek sementara waktu, tapi ujung2nya malah tersesat (oleh fantasi dan keinginannya sendiri yg belum murni). Disitulah letak perlunya Preliminary Training yang akan kita bahas lain waktu.

Rahayu.

#——————————
One curiosity or questions I need you to hold is “Can I be only aware right NOW?”

I don’t mean exclusively, that nothing else intrudes upon your awareness, However “Can I be aware without judgment, without an opinion, without a description, without labeling, without any story?”

Categories: meditasi Tags:

Sadar: Cara Menikmati Waktu.

December 17, 2016 Leave a comment

Hidup terasa lebih syahdu, bermakna dan diingat saat kita menjalaninya dengan sadar, saat kita berada di present moment.

Mungkin sudah ribuan hari kita lalui, namun hanya beberapa hal yang mampu kita ingat secara detail. Mungkin itu adalah hari di mana kita pertama kali berkencan, pertama kali masuk kerja, atau juga mungkin hari pernikahan kita. Kita bisa mengingat hal-hal dan hari-hari tertentu karena pada “saat itu” kita berada di “Present Moment”.

Banyak hal yang terlewat begitu saja, tak membekas, tak berkesan, karena kita menjalaninya sambil-lalu. Tau-tau sholat udah selesai, tau-tau sudah lulus kuliah, tau-tau anak kita sudah besar, dan seterusnya.

Tidak berkesan karena kita tidak “enjoy the moment”. Mungkin badan kita sedang bekerja, tapi pikiran kita sedang melayang memikirkan hal lain, entah tugas rumah, entah kekasih, dan lain sebagainya. Ini sebabnya, pekerjaan yang juga merupakan passion atau hobi adalah yang terbaik. Kita selalu mengerjakannya menggunakan hati, sepenuh hati, total.

Secara tak sengaja, enjoy the moment juga bisa kita temukan saat kita berlibur ke tempat yang kita sukai, sedang menikmati pijat refleksi, atau sedang bermeditasi. Yes, we actually enjoy the moment at that time.

Mari mulai lebih sadar dalam setiap waktu, setiap detik, setiap moment, setiap kesempatan. Nikmati waktu yang diberikan.

#annabele912

Categories: meditasi Tags:

The Power Of NOW.

November 8, 2016 Leave a comment

“Seringkali yang perlu kita lakukan hanyalah berdiam menyendiri, duduk di sudut sunyi, diawali berdoa pada Ilahi, lalu memejamkan sepasang mata yang telah lelah sepanjang hari.
Menikmati masa kini, ya, sekarang, detik ini, saat ini. Sambil memperhatikan setiap tarikan dan hembusan salah satu anugrah dan keajaiban termegah: Nafas.
Tanpa berpikir apapun, tanpa memikirkan siapapun, kecuali menikmati kekinian yang abadi.
Sambil katakan dalam hati: ‘Duhai Allah, Yang Selalu Ada, peluklah aku sejenak, lalu Celuplah Aku ke dalam Samudera CintaMu'”.

~ Bacalah buku ini, lalu beri tahu kepadaku maknanya bagi dirimu sendiri.

With Love: Annabele912

Screenshot_2016-11-08-06-11-45.png

Categories: meditasi Tags: