Sadar: Cara Menikmati Waktu.
Hidup terasa lebih syahdu, bermakna dan diingat saat kita menjalaninya dengan sadar, saat kita berada di present moment.
Mungkin sudah ribuan hari kita lalui, namun hanya beberapa hal yang mampu kita ingat secara detail. Mungkin itu adalah hari di mana kita pertama kali berkencan, pertama kali masuk kerja, atau juga mungkin hari pernikahan kita. Kita bisa mengingat hal-hal dan hari-hari tertentu karena pada “saat itu” kita berada di “Present Moment”.
Banyak hal yang terlewat begitu saja, tak membekas, tak berkesan, karena kita menjalaninya sambil-lalu. Tau-tau sholat udah selesai, tau-tau sudah lulus kuliah, tau-tau anak kita sudah besar, dan seterusnya.
Tidak berkesan karena kita tidak “enjoy the moment”. Mungkin badan kita sedang bekerja, tapi pikiran kita sedang melayang memikirkan hal lain, entah tugas rumah, entah kekasih, dan lain sebagainya. Ini sebabnya, pekerjaan yang juga merupakan passion atau hobi adalah yang terbaik. Kita selalu mengerjakannya menggunakan hati, sepenuh hati, total.
Secara tak…
View original post 50 more words
Negeri 5 Menara.
Man Jadda Wajada
Satu lagi buku yang telat kubaca.
Telat tak selalu buruk. Pun cepat tak selalu baik kan? (tolong jangan dihubungkan dengan ejakulasi ya).
Lumayan tebal tapi cukup ringan dibaca, ditulis melalui sudut pandang orang pertama, dengan bahasa sederhana berkisah tentang hal yang tak biasa. Yang secara tidak langsung juga mengajarkan betapa dahsyatnya doa dan mimpi, betapa powerfullnya teknik repetisi, betapa pentingnya dukungan kelompok, dan betapa berharganya figur otoritas. Tentu juga diimbangi dengan ikhtiar atau usaha yang maksimal.
Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh: berhasil!