Yan Nurindra: Kekuatan Dahsyat Afirmasi

Judul asli: Kekuatan Dahsyat Dari Kesederhanaan Suatu Afirmasi
By: Yan Nurindra

Afirmasi adalah suatu istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi, terutama bagi mereka yang menyukai pengetahuan pemberdayaan diri. Afirmasi sering dianalogikan dengan serangkaian kata positif yang dimaksudkan untuk diucapkan ke diri sendiri ~ walaupun sebenarnya terdapat beberapa teknik afirmasi lainnya.

Teknik afirmasi sangat mudah, yaitu hanya perlu mengulang-ulang kalimat afirmasi di berbagai kesempatan. Namun justru karena demikian mudahnya teknik afirmasi ini sering dilupakan, sehingga tidak banyak yang memperoleh manfaat yang luar biasa dari teknik afirmasi yang sederhana ini.

Dalam pengetahuan Pychocybernetics dari Maxwell, afirmasi merupakan salah satu langkah (dari total 5 langkah) untuk membentuk Citra Diri (Self Image) baru, dan pada umumnya perubahan Self Image ini dapat terjadi setelah diprogram secara intensif selama 5-6 minggu, termasuk penerapan afirmasi secara terus menerus.

***
Seperti apa afirmasi yang baik dan benar?

Tentu saja tidak ada ketentuan apakah suatu afirmasi satu lebih baik dari lainnya? Karena pada dasarnya setiap program positif tentu akan berakibat positif ke pikiran bawah sadar.
Tetapi setidaknya berdasarkan pengalaman penulis, sebaiknya kebiasaan memprogram diri dengan afirmasi dapat dimulai dengan hal yang bersifat “meta” atau global, dengan tujuan membentuk Self Image utama yang diperlukan sebagai landasan utama dalam menghadapi kehidupan.

Afirmasi “meta” dapat merupakan ekspresi spiritualisme yang menggambarkan keyakinan hubungan antara kita dengan Sang Pencipta, kita dengan alam semesta, serta menggambarkan hak-hak dasar yang kita yakini melekat bersama kelahiran kita di dunia ini. Misalkan:

“Saya berhak atas kemakmuran yang melimpah ruah”

“Seluruh kebutuhan saya terpenuhi dengan cara yang sangat mudah”

“Saya adalah cahaya penerang bagi sesama”

“Saya selalu menemukan makna positif dalam setiap peristiwa kehidupan yang saya lalui”

“Saya selalu memperoleh kemudahan dalam setiap proses apapun yang tengah saya jalani”

“Saya selalu dikaruniai kesehatan yang sangat prima”

“Saya pribadi yang penuh dengan kreativitas positif”

“Saya adalah pribadi yang sangat menarik dan menyenangkan”

Dan tentu masih banyak contoh lainnya.

Afirmasi “meta” adalah afirmasi yang nyaris “selalu berhasil”, karena dengan mudah kita melakukan “pembenaran” agar menjadi “berhasil”, dan inilah yang paling diperlukan oleh pikiran bawah sadar, berbeda dengan afirmasi detail yang lebih mencantumkan parameter kuantitatif yang kemungkinan gagalnya lebih besar, dan berpotensi untuk menurunkan kepercayaan diri.

Afirmasi “meta” yang terus menerus diprogramkan dalam diri, akan menembus pkiran bawah sadar, seperti tetesan air yang membuat batu sekeras apapun menjadi cekung.

***
Perubahan Self Image adalah sesuatu yang sangat “abstrak”.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa “tiba-tiba” kita telah berada di tataran Self Image yang dimaksud. Kita hanya perlu terus menerus melakukan afirmasi dan meyakini bahwa pikiran bawah sadar secara perlahan tapi pasti akan ditembus oleh daya positif dari afirmasi ini.

Ketika Self Image positif sudah menjadi bagian dari diri kita, maka kita boleh mulai bereksperimen dengan afirmasi yang lebih kuantitatif atau detail.
Sebagai ilustrasi, bukankan jauh lebih sulit jika kita mencoba menerapkan afirmasi detail, misalkan: “Saya memiliki perusahaan dengan omset 1 M pertahun”, jika di ruang terdalam terdapat Self Image negatif yang tidak mempercayai bahwa kita berhak atas keberlimpahan?

Karena itu afirmasi “meta” yang melandasi harus terlebih dahulu diperkuat, misalkan: “Saya berhak atas keberlimpahan” – “Seluruh kebutuhan dan keinginan saya selalu terpenuhi dengan cara yang sangat mudah”

***
Berapakah biaya untuk melakukan afirmasi?

Tentu saja gratis!! Oleh karenanya yang paling utama adalah kita mau melakukannya, karena tidak ada satupun kerugian yang ditimbulkan oleh proses afirmasi ini.
Jadi: lakukan, lakukan, dan lakukan, maka kita akan merasakan keajaiban segera menghampiri kehidupan kita.

sumber: https://www.hipnotis.net/kekuatan-dahsyat-dari-kesederhanaan-suatu-afirmasi/

Tips Menjadi Seorang Freelance Pekerja Lepas.

Judul Asli: TIPS MENJADI PEKERJA LEPAS (FREELANCE)
Original by: Rudi Setiawan

Seperti kita ketahui bersama, hidup adalah multiple choice, dan tentu saja memilih jenis dan type pekerjaan adalah salah satu diantaranya.
Ada yang memilih berwirausaha dan ada pula yang memilih sebagai pegawai/pekerja/karyawan baik negeri ataupun swasta.

Memilih menjadi pekerjapun ada dua type utama yaitu: menjadi pekerja permanen atau pekerja contract/freelance.
Karena latar belakang penulis adalah pekerja freelance maka disini penulis ingin berbagi tentang tips dan strategi menjadi pekerja freelance.

Sebagaian orang memang ingin bekerja secara permanen, tetapi tidak sedikit pula yang ingin menjadi pekerja freelance.
Bekerja secara permanen tentu saja lebih secure dan ada kepastian karir yang jelas, apalagi jika bekerja di perusahaan yang sudah establish systemnya. Sedangkan pekerja freelance tentu saja harus bisa menentukan sendiri karirnya.

Menjadi pekerja freelance itu susah-susah gampang. Pada awalnya akan teramat susah tetapi secara perlahan-lahan akan menjadi gampang bila kita sudah menemukan trik dan strateginya.
Berikut dibawah ini sedikit tips yang bisa penulis share:

1. Networking: Membina sebuah jaringan itu mutlak diperlukan bila kita ingin sukses dalam berkarir, semakin besar dan banyak jaringan yang kita bina tentu potensi sukses akan menjadi lebih besar. Sebagai pekerja freelance setidaknya ada 4 hal yang perlu dilakukan dalam membina sebuah networking yaitu:

* Join to the professional associations or civic group
* Market yourself to the media (daftarkan CV kita ke online jobseeker, jobsearch, linkedin, etc)
* Explore yourself, don’t hide your skills inside the coconut shell
* Keep in touch with contacts that you have made in the past

2. Personal Improvement: Selalu mengupgrade skill & knowledge adalah kunci utama untuk bisa survive di dunia kerja, karena semakin hari kompetisi akan semakin ketat dan competitor kita juga semakin banyak. Maka dari itu kita harus menyisihkan waktu dan uang kita untuk belajar dan terus belajar diantaranya:

* Training yang sesuai bidang kerja kita
* Sertifikasi keahlian
* Baca buku
* Gabung dengan milis-milis diskusi
* Sekolah ke jenjang selanjutnya (jika masih punya waktu luang)

3. Prepare for the Next Job: Menjelang kontrak kerja habis setidak-tidaknya 3 bulan sebelumnya kita harus mulai apply dan mencari pekerjaan baru (jangan menunggu kontrak habis baru mencari) sehingga ketika kontrak kita habis dan tidak ada perpanjangan maka diharapkan kita sudah menemukan pekerjaan baru. Dan ini ada relasinya dengan poin No.1 Networking yaitu kita bisa kontak kolega kita atau kita bisa searching di lowongan-lowongan kerja online.

4. Praying: Do’a adalah sebuah kekuatan yang luar biasa, do’a pasti akan didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT asalkan do’a kita positif dan baik. Sebagaimana firman-Nya: ” Berdo’alah kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan”. Maka dari itu dengan terus berdo’a dan berdo’a memohon kelancaran jalan karir kita, InsyaAllah jalan kesuksesan akan terus terbuka dan terbentang bagi kita semua. Amin.

Demikian sedikit tips dan strategi tentang pilihan menjadi Freelancer yang bisa penulis sharing kepada rekan-rekan semua, semoga bermanfaat.

http://warunghidroponikciamis.blogspot.co.id/