Archive

Archive for October, 2013

Nikmat Sehat [reflection]

October 25, 2013 1 comment

magic health

Nikmat sehat adalah nikmat yang seringkali disyukuri paling akhir..
Nikmat ini biasanya baru terasa indahnya saat dicabut..

Padahal saat nikmat ini dicabut, tak akan ada keinginan lain yang bisa mengalahkan keinginan untuk mendapatkannya kembali..

Misalkanlah sehari sebelum nikmat sehat dicabut kita berencana membeli mobil baru, atau ingin berlibur ke luar negri, namun pada malam harinya nikmat kesehatan gigi dicabut, lalu “nikmatnya” sakit gigi muncul dengan hebatnya..
Maka bisa dipastikan jika keinginan pertama yang terlintas adalah keinginan untuk mendapatkan nikmat sehat itu kembali..
Mustahil membeli mobil baru atau berlibur ke luar negri sambil nonggeng2 menikmati sakit gigi yang teramat sangat..

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkarinya, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. [Qs. Ibrahim : 7]

THE GIFT OF HEALTH IS KEEPING ME ALIVE. THANK YOU.
*The magic – Day 4*

Categories: Reflection Tags:

Kehidupan [reflection]

October 19, 2013 Leave a comment

Hakikatnya, kita manusia, tak ada beda dengan ulat..
Sebagian diberikan diberi kesempatan untuk menjadi kupu-kupu..
Namun tak berapa lama kemudian ia tetap harus mati, meski tanpa sebab, karena kematian memanglah sebuah kewajiban bagi yang hidup..

Yang diberi kesempatan menjadi kupu-kupu janganlah merasa bangga.. Yang hanya diberi kesempatan hanya sampai ke bentuk ulat tak perlu kecewa.. Yang memiliki kesempatan hanya sampai ke bentuk kepompong dan mati di dalamnya pun sama saja..

Apalah yang dilakukan ulat untuk menjadi kupu-kupu? Tentu saja ulat pun tidak tahu.. Mereka hanya makan, makan, dan makan, lalu tak lama kemudian ia harus menjadi kepompong dan kemudian kupu-kupu..

Namun dewasa ini banyak Kupu-Kupu yang sombong, mereka bilang “aku menjadi seperti sekarang ini karena aku berusaha” padahal apalah arti usahanya tanpa kesempatan yang diberikan? Lalu siapa yang memberikan kesempatan? Adakah sebelumnya ia memilih lahir menjadi ulat? Dan jika memang ia mampu mengapa tak sedari awal memilih menjadi burung?

Seorang Guru mengatakan “manusia sering kali sombong, merasa mampu berdiri dengan kakinya sendiri, padahal apalah arti kaki tanpa bumi untuk berpijak”

Wallahua’lam

#abid912

Categories: Reflection Tags:

Siklus Kehidupan [Kematian]

October 17, 2013 138 comments

Semua ini hanyalah sebuah siklus kehidupan yang harus kita jalani.

Kita pernah menjadi anak kecil, lucu, imut, polos, berpikir dengan sangat sederhana dan menggemaskan. Namun semua masa-masa itu harus berakhir bersama dengan pengetahuan yang mengiringi pertambahan usia kita.
Pengetahuan kita sering kali tidak diiringi dengan sebuah pemahaman mendalam, yang menyebabkan kita terjebak dalam kondisi-kondisi yang mungkin menurut kita sendiri adalah sebuah ‘kesalahan’.

Dalam kehidupan ini, kesalahan seringkali bersifat relatif, tidak tetap, tidak kekal, tidak mutlak, tergantung dari sisi mana kita melihatnya.

Dan seperti yang dikatakan di awal, bahwa seringkali semua hal yang terjadi itu memanglah harus terjadi. Semua hanyalah sebuah siklus yang harus kita jalani.

Kita tidak perlu merasa ‘berjasa’, kita tidak perlu merasa ‘bersalah’, kita tidak perlu merasa ‘berkorban’, dan lain sebagainya. Adalah sebuah kodrat mutlak bagi setiap manusia untuk melakukan semua ‘bagiannya’.

Kita mungkin pernah menjadi ‘keset’, kita mungkin pernah menjadi ‘sandal’, atau kita mungkin pernah menjadi ‘tempat sampah’ bagi orang lain. Tak ada bedanya semua itu. Dan tak ada yang salah dengan semua itu. Semua kembali lagi bergantung kepada persepsi dan cara pandang kita masing-masing.

Menjadi seorang Ayah/Ibu, menjadi seorang Adik/Kakak, menjadi seorang Guru/Murid, tidak ada bedanya lagi. Karena kita memahami bahwa siklus memang akan terus berputar, dan kita hanya bagian dari satu ataupun serangkaian siklus tersebut.

Yang perlu kita lakukan hanyalah selalu menjadi yang terbaik, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Layaknya seorang Ayah/Ibu yang baik tentu akan selalu mengusahakan yang terbaik, menginginkan yang terbaik, tanpa pernah berpikir untuk mendapat timbal balik apapun dari anak-anaknya.

Tak ada bedanya jika kita seorang Orang Tua maupun Anak, tak ada bedanya jika kita seorang Guru maupun Murid, tak ada bedanya jika kita seorang Adik ataupun Kakak, dan tak ada bedanya pula jika kita seorang Miskin maupun Kaya, karena semua itu hanyalah siklus yang terjadi dan memang harus terjadi, yang mau ataupun tidak mau siklus itu akan berhenti tanpa pernah kita ketahui kapan datangnya, siklus itu akan berputar tanpa perlu kita minta. Itulah rangkaian dari siklus KEHIDUPAN. Siklus KEMATIAN.

Categories: Reflection Tags:

Impian, Sabar dan Sukur [reflection]

October 16, 2013 Leave a comment

Sesungguhnya kekuatan dan keberanian untuk bermimpi, berharap, dan berdoa tentang kebaikan di masa depan adalah cerminan dari keimanan kita bahwa Allah mampu melakukan apapun dengan mudahnya..
‘Kun Fayakun’ kata Allah, maka terjadilah…

Lalu keadaan bersabar dan bersyukur adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala yang diberikan Allah adalah yang terbaik untuk kita pada saat ini, yang harus diterima dengan lapang hati dan penuh suka cita…

#abid912

Categories: jiwa Tags:

Letto – Yang Kusebut Sayang

October 15, 2013 1 comment

 

Sebelum ku terpejam
Lampu tampak temaram
Kerinduan yang datang
Usik jiwa yang tenang

Hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
Hidup terlalu indah untuk tak berubah

Mataku pun terbuka
Dan jiwa pun bicara

Hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
Tanpamu ku tersendat ku harus berbuat

Yang kusebut sayang kau tak menghilang
Ketika sedang sepi
Yang kusebut sayang mengisi ruang
Hati yang sedang sunyi

Kerinduan yang datang
Susah tuk dielakkan
Hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
Tanpamu ku tersendat ku harus berbuat

Yang kusebut sayang kau tak menghilang
Ketika sedang sepi
Yang kusebut sayang mengisi ruang
Hati yang sedang sunyi

Categories: jiwa Tags:

Letto – Cinta Bersabarlah

October 15, 2013 2 comments

Walau sehari ku tak berhenti
Untuk mencari bunga hati

Oh rasa cinta bersabarlah menantinya
Oh rasa cinta bersabarlah menantinya

Begitu lama aku mencoba
Dan sampai kini tak berdaya

Oh rasa cinta bersabarlah menantinya
Oh rasa cinta bersabarlah menantinya

Walau tak ku punya
Tapi ku percaya cinta itu indah
Walau tak terlihat
Tapi ku percaya cinta itu indah

Oh rasa cinta bersabarlah menantinya
Oh rasa cinta bersabarlah menantinya
Oh rasa cinta bersabarlah menantinya
Oh rasa cinta bersabarlah menantinya

Walau tak ku punya
Tapi ku percaya cinta itu indah

Categories: love Tags:

[official video] Candra Malik – Seluruh Nafas

October 14, 2013 8 comments

Categories: Uncategorized Tags: