Keberuntungan. :)
Semua hal indah yang terjadi bukanlah kebetulan, semua itu adalah Keberuntungan. 🙂
Bersyukur, bersyukur.
Reflection.
Kau tahu, hal terindah dari semua hal adalah ketika kau telah melewati semuanya dan kau pandang dengan senyum di hati bercampur air mata di pipi. 🙂
Love Reflection.
Saat kau tak mampu menjelaskannya, maka kau telah menemukannya. 🙂
Reflection.
Satu-satunya hal yang memisahkan aku dan kamu adalah apa yang ada di kepala kita masing-masing.
Awal dan Akhir [reflection]
pada saat ini, pada setiap saat ~ segalanya bermulai, segalanya berakhir.
CINTA.
Tak ada yang mampu mengartikan cinta, meski telah mengalaminya. Dan memang, cinta bukan untuk diartikan.
Cinta cukup dialami, dan setelahnya kita akan mengerti dan memahami apa itu cinta, menurut pengertian kita sendiri-sendiri.
Cinta itu begitu dahsyat, hebat, sehingga kata-kata tak akan pernah mampu menjelaskannya.
Meskipun berasal dari Maestro yang Maestro, kata-kata tetap tak akan mampu menyiratkannya, kecuali hanya sedikit.
Cinta hanya mampu disiratkan keindahannya, kegamangannya, kegaibannya, dan mabuk expresi akan cintanya, bukan menyiratkan arti cinta itu sendiri.
Sekali lagi, Cinta untuk dialami, lalu kita akan memahami.
[Official Video] Fatwa Rindu – Candra Malik
FATWA RINDU
Dia yang bernama Cinta,
Dan akulah Sang Rindu.
Sekali saja berjumpa dengan dia,
Musnahlah aku.
Mengapa yang kuingat dari perjumpaan hanyalah perpisahan?
Rinduku rinduNya,
Rindu dada pada punggung.
Rinduku rindunya,
Rindu tiada tertanggung
Terpujilah Dia yang kurindu di antara galau dan cemburu
Ke mana gemuruh badai ini ‘kan bersarang,
Jika bukan pada nafasNya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh,
Jika bukan pada CintaNya yang teduh?
Rinduku rinduNya,
Rindu dada pada punggung.
Rinduku rindunya,
Rindu tiada tertanggung
Terpujilah Dia yang kurindu di antara galau dan cemburu
Ke mana gemuruh badai ini ‘kan bersarang,
Jika bukan pada nafasNya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh,
Jika bukan pada CintaNya yang teduh?
Ke mana gemuruh badai ini ‘kan bersarang,
Jika bukan pada nafasNya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh,
Jika bukan pada CintaNya yang teduh?
Ke mana gemuruh badai ini ‘kan bersarang,
Jika bukan pada CintaNya yang teduh?