Archive

Archive for January, 2012

Titik-titik.

January 18, 2012 Leave a comment

*kitab (alquran) ini, tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (2:2)

*baginya apa yg telah diusahakannya dan bagimu apa yg sudah kamu usahakan (2:134)

*barangsiapa mengerjakan suatu kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui (2:158)

*apabila hamba-hambaKU bertanya kepadamu tentang AKU, maka (jawablah) bahwasanya AKU adalah dekat.
AKU mengabulkan permohonan orang yg berdoa apabila ia memohon kepadaKU, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)KU dan hendaklah mereka beriman kepadaKU, agar mereka selalu dalam kebenaran (2:186)

*belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yg berbuat baik (2:195)

*orang yg berdoa “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka ” | mereka itulah orang-orang yg mendapat bahagian dari apa yg mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitunganNYA (2:201-202)

*apa saja harta yg kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yg sedang dalam perjalanan;
dan apa saja kebajikan yg kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui (2:215)

*siapakah yg mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yg baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan liat ganda yg banyak.
dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepadaNYA-lah kamu dikembalikan (2:245)

*hai orang-orang yg beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yg telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yg pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yg akrab dan tidak ada lagi syafa’at (2:254)

*perumpamaan (nafkah yg dikeluarkan oleh) orang-orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yg menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir : seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yg dikehendaki.
dan Allah Maha Luas (karunia-NYA) lagi Maha Mengetahui (2:261)

*perumpamaan orang-orang yg membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yg terletak di dataran tinggi yg disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat.
jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai).
dan Allah Maha melihat apa yg kamu perbuat (2:265)

*nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yg baik-baik dan sebagian dari apa yg Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.
dan janganlah kamu memilih yg buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadanya.
dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (2:267)

*jika kamu menampakan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali.
dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.
dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yg kamu kerjakan (2:271)

*orang-orang yg menafkahkan hartanya di malam hari dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (2:274)

*orang-orang yg beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (2:277)

Categories: islam, jiwa

Aku Ingin Kaya.

January 12, 2012 50 comments

…aku ingin menuliskan sebuah doa…

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Semoga doa ini tidak berlebihan. Toh Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa kepadaNya. Dan niscaya akan dikabulkan olehNya. Allah Maha Kaya, Allah Maha Mendengar, dan Allah Maha Pemurah.

Aku pikir apa salahnya? tentu saja bukan karena berdoanya. Melainkan narasi doaku yang terlalu terus terang. Tapi bukankah untuk hal-hal buruk seperti menang lotre orang khusyuk berdoa? apalagi untuk sebuah obsesi besar ingin menjadi kaya.

Ah sudahlah. Aku harus yakin dengan doa ini:

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Aku berharap doa ini sekaligus menjadi salah satu obsesiku. Kemudian merasuk hingga ke alam bawah sadarku. Membentuk sebuah keyakinan dan berbuah sikap serta habit yang positif. Mendorong seluruh naluriku untuk merealisasikannya. Dalam setiap waktu, setiap tempat dan setiap kesempatan.

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Terlalu banyak kebaikan yang terlewatkan dengan menjadi seorang fukaro. Terlalu sedikit peluang berkontribusi dengan menjadi seorang masaakin. Dan yang kutakutkan adalah, jika tiba saatnya kesempitan itu datang pada saat kekuatan iman sedang yankuuz, Naudzu billah min dzaalik.

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Sebab kehormatan seorang lelaki terletak pada kakinya. Ketika ia mampu berdiri, menapak bumi dengan kakinya sendiri. Entah melangkah tertatih, atau hanya dengan gontai terseret, tak soal, yang penting dengan kakinya. Maka menjadi mustadha’afin yang ringkih, dengan kaki yang ditopang disana-sini , memang bukan kehinaan, tapi jauh dari keterhormatan.

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Sebab Engkau telah berikan aku hati yang mudah tersentuh, mata yang mudah menangis, ketika menyaksikan pahit getir kehidupan hamba-hambaMu. Tentu saja disanalah letak keadilanMu. Tetapi aku ingin merengkuh kemuliaan tangan yang di atas, bukan tangan yang di bawah.

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Sebab aku ingin suatu saat, mampu bermunajat kepadaMu dengan sebuah doa yang pernah diucapkan oleh Abdurrahman bin Auf sahabat Rasul: ”Yaa Allah, janganlah kau letakkan dunia dalam hatiku, tapi letakkanlah ia di bawah telapak kakiku!”

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Sebab aku ingin memasuki surgaMu, dari berbagai pintu yang Kau janjikan. Dan salah satunya adalah pintu kedermawanan. Seperti Utsman bin Affan sang khalifah yang menginfakkan hartanya di medan jihad fii sabilillah.

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”

Sebab Engkau lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Sesungguhnya salah satu ukuran kekuatan muslim yang kau cintai adalah, kekuatan untuk memberi.

“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”
“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”
“Yaa Allah, Aku ingin kaya…”
“Amin…”

sumber/penulis : ~ belum diketahui

Categories: doa, life, LOA, Money, Reflection, SELF-TALK