Archive

Archive for March, 2018

Summary Of The Science Of Getting Rich by Wallace D Wattles 1910

March 28, 2018 Leave a comment

Terjemahan berbahasa Indonesia ada di bagian bawah.

THERE is a thinking stuff from which all things are made, and which, in its original state, permeates, penetrates, and fills the interspaces of the universe.

A thought in this substance produces the thing that is imaged by the thought.

Man can form things in his thought, by impressing his thought upon Formless Substance can cause the thing he thinks about to be created.

In order to do this, man must pass from the competitive to the creative mind; otherwise he cannot be in harmony with the Formless Intelligence, which is always creative and never competitive in spirit.

Man may come into full harmony with the Formless Substance by entertaining a lively and sincere gratitude for the blessing it bestows upon him. Gratitude unifies the mind of man with the intelligence of Substance, so that man’s thought are received by the Formless. Man can remain upon the creative plane only by uniting himself with the Formless Intelligence through a deep and continuous feeling of gratitude.

Man must form a clear and definite mental image of the things he wishes to have, to do, or to become; and he must hold this mental image in his thought, while being deeply grateful to the Supreme that all his desire are granted to him.
The man who wishes to get rich must spend his leisure hours in contemplating his vision, and in earnest thanksgiving that the reality is being given to him.
Too much stress cannot be laid on the importance of frequent contemplation of the mental image, coupled with unwavering faith and devout gratitude. This is the process by which the impression is given to the Formless, and the creative forces set in motion.

The creative energy works through the established channels of natural growth, and the industrial and social order. All that is included in his mental image will surely be brought to the man who follow the instruction given above, and whose faith does not waver. What he wants will come to him through the ways of established trade and commerce.

In order to receive his own when it shall come to him, man must be active; and his activity can only consist in more than filling his present place. He must keep in the mind the Purpose to get rich through the realization of his mental image. And he must do, everyday, all that can be done that day, taking care to do each act in a successful manner. He must give to every man a use of value in excess of the cash value he received, so that each transaction makes more life; and he must so hold the Advancing Thought that the impression of increase will be communicated to all with whom he comes in contact.

The men and women who practice the foregoing instructions will certainly get rich; and the riches they receive will be in exact proportion to the definiteness of their faith, and the depth of their gratitude.

Terjemahan by A.S Laksana

Ada Bahan Asal yang bisa berpikir, yang darinya segala sesuatu diciptakan. Dalam keadaan aslinya ia menembus, mengisi, dan memenuhi ruang-ruang di semesta ini.

Sebuah pemikiran terhadap Bahan Asal akan menghasilkan sesuatu yang digambarkan oleh pemikiran tersebut.

Manusia dapat menciptakan bentuk apa saja dalam pikirannya dan dengan menyampaikan pemikiran tersebut ke Bahan Asal bisa menyebabkan terciptanya sesuatu yang ia pikirkan itu.

Untuk melakukannya, orang-orang harus berpindah dari pemikiran kompetitif ke pemikiran kreatif. Tanpa itu, ia tidak bisa selaras dengan Sumber Penciptaan, yang selalu kreatif, bukan kompetitif.

Manusia bisa seluruhnya selaras dengan Bahan Asal dengan cara bersyukur sedalam-dalammya atas anugerah apapun yang ia terima. Rasa syukur menyatukan manusia dengan Zat Berpikir, sehingga pemikiran manusia diterima oleh Sumber Penciptaan. Dengan cara bersyukur itulah manusia terus mempertahankan dirinya di tataran kreatif, sebab ia terus menyatu dengan Sumber Penciptaan.

Orang harus membentuk gambar mental yang rinci dan jelas tentang apa yang ia ingin miliki, tangani atau menjadi. Dan ia harus mempertahankan gambar mental ini dalam pikirannya sambil tetap mempertahankan rasa syukur kepada Sumber Penciptaan yang berkehendak mensejahterakannya. Orang yang ingin kaya harus menggunakan waktu senggangnya untuk merenungkan gambaran mentalnya, melandasinya dengan keyakinan yang kokoh dan rasa syukur yang tulus.

Energi Kreatif bekerja melalui saluran-saluran pertumbuhan alami, dan melalui saluran-saluran industri dan keteraturan sosial. Semua yang tercakup dalam gambar mental seseorang pasti akan diberikan kepada orang-orang yang mengikuti instruksi-instruksi yang telah diberikan, yang keyakinannya tidak pernah goyah. Apa yang ia inginkan akan datang kepadanya melalui jalan ekonomi dan perniagaan yang ada.

Untuk bisa menerima apa yang ia inginkan, orang harus aktif. Dan ini adalah aktifitas untuk memberikan lebih kepada posisinya saat ini. Ia harus menjaga keteguhan hatinya untuk menjadi kaya dengan mewujudkan gambaran mentalnya. Dan ia harus melakukannya setiap hari apapun yang bisa dikerjakan hari itu sebaik mungkin, dan mengerjakannya dengan sikap keberhasilan. Ia harus memberi kepada setiap orang nilai lebih besar daripada nilai uang yang ia terima dari orang itu, sehingga setiap transaksi bisa meningkatkan kehidupan, dan ia harus mempertahankan pemikiran yang meningkat hingga peningkatan itu tersampaikan kepada semua orang yang berhubungan dengannya.

Orang yang menjalankan instruksi-instruksi di atas pasti akan menjadi kaya. Dan kekayaan yang ia terima akan setara dengan gambaran mentalnya, keteguhan hatinya, kekuatan keyakinannya dan ketulusan syukurnya.

Categories: Uncategorized

Kemakmuran By MWP

March 23, 2018 Leave a comment

Judul Asli: KEMAKMURAN
By: Mardigu WP

Semua orang dalam mencari uang hanya melakukan 3 hal. Bekerja, berinvestasi atau berusaha (dagang/bisnis).

Dunia lain untuk mendapat uang seperti korupsi, menyalahgunakan kekuasaan, mainin anggaran, mark-up, gratifikasi, ambil proyek APBN, ambil proyek BUMN jangan belajar dari saya, pasti saya tidak bisa mengajarkanya.
Bahkan menabung, main saham di bursa, asuransi, juga bukan domain saya, bukan passion saya.

Pastinya saya tidak menabung tetapi saya berinvestasi. Saya tidak bermain saham di bursa, tetapi saya bermain saham di perusahan proyek. Saya bekerja “dengan” orang lain, bukan bekerja “untuk”orang lain. Karena itu kalau ada pertanyaan berhubungan dengan bekerja, berinvestasi dan berusaha insyaAllah saya bisa menjawab, setidaknya versi pengalaman pribadi. Di luar itu saya gak faham.

Kita kembali ke topik.

Ada 375 manusia di dunia ini ketika “kekayaannya” dijumlahkan sama dengan kekayaan 4 Milyar manusia!!
Siapakah 375 orang itu? Bill Gates, Warren Buffet, Jeff Bezos, Mark Zuckerburg, Richard Brenson, Laksmi Mittal, Lee ka sing, Jack Ma, dll.

Apa yang membedakan mereka yang 375 orang ini dengan yang 4 milyar manusia? NASIB?

Nasib itu apakah MAN’S MADE atau GOD’S GIVEN?

Ini adalah pergolakan lama dari umat manusia, namun neuroscience study di kampus kenamaan IOWA university telah melakukan reseach panjang puluhan tahun lamanya sejak awal tahun 1950an hingga tahun 2010 yang ternyata membuktikan bahwa kemakmuran ada formula suksesnya.

“Science to get rich” itu nyata dan terbukti.

Salah satunya adalah yang membedakan “nasib” 375 vs 4 milyar hanyalah “software” kemakmuran atau prosperity conscious, belief system dan skill keterampilan yang 375 orang tadi miliki.

Kita urai satu-persatu tentang apa isi software nasib orang kaya. Walau ini bagian dari MMBC millionaire mindest bootcamp sesekali kita buka ke public boleh dong ya, namun bagi yang ikut MMBC jangan kecewa karena kok dibuka, tenang saja, anda yang ikut hasilnya beda lah. Ini menjadi rahasia kecil dengan para alumni dengan saya pribadi.

~ Salah satu bukti, dari 5 usaha saya yang baru di tahun 2017, semua saya bangun dengan alumni. Misalnya MULA coworking space di citos sama alumni MMBC 1 & 2. Dan tahun 2018 ini akan bangun beberapa lagi juga dengan alumni. Semua di retail.

Kembali ke salah satu software kaya, mereka memiliki COLLABORATION QOUTION atau kemampuan mereka berkolaborasi itu tinggi. IQ nya “berkoneksi” membangun kepercayaan dan jaringan sangat tinggi.

Berkolaborasi itu secara “kata” mudah diucapkan, secara “vocal” kata kolaborasi itu enak didengar tetapi dipraktekannya “mules di perut”. Mirip sama janji kampanye para calon pejabat dan politikus, bikin perut mules.

Ada sebuah kisah nyata pengalaman pribadi saya sendiri. Kala itu usaha money changer saya kerampokan (lebih tepatnya kena tipu) karena kesalahan mitra saya. Dia tidak bertanggung jawab, mitra saya tersebut memilih kabur ke lain pulau. Gone with the wind. Nggak tahu antah berantahnya.
Sebagai akibatnya, saya harus menanggung nilai 9 digit kehilangan uang tersebut sendiri. Sementara itu uang milik pihak ketiga alias uang investor.

Saya marah, kecewa, sakit hati, dan benar-benar merasa tidak dianggap terhadap mitra saya yang berinisial Y ini.

Bulanan luka hati saya menganga. Setiap saat emosi, baik berhadapan dengan pemilik dana ataupun yang tidak ada hubungannya, misalnya ke keluarga di rumah. Saya bawaaanya marah terus.

Sampai suatu saat saya ketemu sahabat saya lama, mas Erbe Sentanu. 15 tahun yang lalu peristiwa ini kejadiannya, sudah lama memang. Lalu mas erbe berkata, sudah mas, gak usah dibawa ke hati. Maafin aja orangnya, dan cintai dia seutuhnya. Mendengar kalimat itu saya tahu banget arahnya. Saya tahu kebenaran kata-kata tersebut, tetapi mempraktekannya? Jiaaaaah, amit-amit. Susah!!!

Saya diam cukup lama di depan kolam renang hotel di bilangan sudirman di mana malam itu kami hanya berdua, berbicara dari hati kehati, bukan melulu tentang hal hilang uang saya tetapi yang lain banyak diskusi topiknya.

Kembalinya ke rumah malamnya saya putuskan, seperti motto saya: Roll the dice!! Saya kerjakan.

Setiap hari saya sempatkan melakukan hal yang saya anggap terpaksa awalnya namun ketika logika tidak dipakai, hanya hati saja yang dipakai ada bedanya. Yaitu saya memaafkan dan kirim doa kemakmuran, kesehatan dan kebahagiaan kepada Y.

Sampai hitungan bulan saya sampai bingung sendiri kok gak ada lagi rasa marah, rasa kesal, yang ada rasa simpati, rasa hormat kepada Y. Sungguh, saya heran sendiri, karena 1 tahun tak ada kabar, tak tau di mana rimbanya. Tetapi saya bisa rasakan, saya nggak benci dan nggak marah bahkan saya anggap adik saya si Y itu. Itu asli membuat saya heran. Intinya saya sudah maafkan, dan tutup buku. Yang ada hanya perasaan hormat.

Suatu sore ada telephon masuk dari sebuah nomor yang tidak dikenal, yang saya angkat. Biasanya saya tidak angkat.

Dari seberang terdengan suara, “Mas wow sontoloyo apa kabar, Y ini!!!”. Wah saya kaget dan saya jawab, kemana ajah luh, Alhamdulillah kabar saya baik.

Dia melanjutkan, kapan ketemu mas, aku ada hutang sama sampeyan, mau tak bayar separo. Mendengar kalimat tersebut saya “speechless”.

Ok, kita lanjut ke topic diskusi, kita bukan mau membahas peristiwa itu, peritiwa tersebut hanya contoh “pengalaman nyata”. Saya tidak usah lanjutkan detail peristiwanya, namun saya sulit menerangkan tentang sebuah kekuatan “releasing” yang saya lakukan. Releasing ternyata bisa merubah apapun. Dan setahu saya releasing technique itu bagian dari “keterampilan berkolaborasi”.

Kemampuan “seek first to understand to understood” ini bener-bener luar biasa. Kemampuan “memahami terlebih dahulu untuk bisa dimengerti” sungguh dahsyat bahkan bukan hanya kepada manusia, atau sesama mahluk hidup namun terhadap semesta pun sangat berpengaruh. Dan tentunya ada banyak lagi skill yang 375 orang ini miliki yang harus juga kita miliki, setuju kah?

MMBC: PERHATIKAN DASAR-DASAR PEMIKIRAN ANDA

Saya memfolder tulisan, salah satunya dengan kode judul seperti diatas. MMBC.

MMBC adalah pelajaran tentang pikiran kemakmuran. Jadi tulisannya lebih seperti pelajaran dan kasus. Seperti seri Forcing Priming di seri sebelumnya, yaitu bicara tentang teknik penyusunan kata-kata yang dipakai untuk memasukan paksa informasi ke dalam pikiran seseorang.
Kalau MMBC lebih kepada bagaimana menata atau membuat software kemakmuran.

Sebelum gerak mengawali perubahan ada “kesadaran” terbangun terlebih dahulu. Bahasa kerenya, awareness before changes. Benar, tanpa kesadaran tak ada perubahan.

Susunan-susunan data akan menjadikan kita memiliki software kemakmuran. Kalau berantakan maka berantakan juga programnya. Sekali kita memiliki program itu, kemakmuran baru tercipta. Dan untuk menjadikannya semakin besar adalah pilihan anda berikutnya. Saya usahakan memberikan sebanyak mungkin contoh agar sahabat bisa mengikuti step by stepnya.

Kita mulai dengan cara pandang dan reaksi.Pandangan dan reaksi Anda terhadap berbagai kejadian dan terhadap orang lain dalam hidup Anda “ditentukan oleh dasar-dasar pemikiran” Anda. Yang termasuk dalam dasar-dasar pemikiran Anda adalah: ide-ide, kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, dan kesimpulan-kesimpulan yang Anda tarik sebagai akibat masukan-masukan Anda. Hal-hal tersebut tidak hanya membentuk self-concept Anda semata, tetapi juga filosofi hidup Anda.

Semakin kukuh dasar-dasar pemikiran tersebut, dan semakin yakin Anda terhadap dasar-dasar tersebut, semakin kuat pengaruhnya dalam memprediksi dan mengendalikan apa pun yang Anda lakukan, katakan, dan rasakan.

Jika Anda yakin bahwa Anda adalah seorang yang sempurna, penuh dengan talenta dan kemampuan, ramah dan populer, sehat dan energik, penuh rasa ingin tahu dan kreatif, dan pantas mendapatkan kehidupan yang indah, dasar-dasar pemikiran seperti ini akan membawa Anda pada tindakan-tindakan seperti menetapkan sasaran hidup, bekerja keras, mengembangkan diri, memperlakukan orang lain dengan baik, bangkit dari kesusahan, dan kemudian pada akhirnya meraih kesuksesan. Secara jangka panjang, tidak akan ada yang dapat menghentikan Anda.

Yang paling penting bukanlah apa yang terjadi kepada Anda di dalam hidup, melainkan bagaimana reaksi Anda terhadap apa yang terjadi kepada Anda tersebut. Juga bukan pula dari mana asal Anda, melainkan ke mana Anda akan pergi. Tujuan Anda hanya dibatasi oleh imajinasi Anda. Dan, karena imajinasi Anda itu bersifat tak terbatas, masa depan Anda juga tak terbatas.
Inilah dasar-dasar pemikiran dan keyakinan yang sesungguhnya Anda perlukan untuk menunjang potensi Anda.

Categories: Bossman Tags:

Terjemah Bebas “What to Say When You Talk to Yourself” Part 2/3

March 15, 2018 Leave a comment

ABID912

Pastikan sudah membaca part 1 terlebih dahulu.

#Subconscious Mind#
Tidaklah penting kita percaya atau tidak, alam bawah sadar tetap mempengaruhi. Pikiran kita mempercayai apa yang paling banyak kita katakan. Dan apa yang paling banyak kita katakan tentang diri kita maka akan membentuk kita.
Maaf, kita tidak bisa mengelak.

#The Mind Problem#
Melalui proses elektrokimia dan kontrol fisiologi, pikiran kita akan mempengaruhi semua yang kita lakukan dalam kehidupan kita.
Ini secara langsung mempengaruhi segala hal, mulai dari siapa teman hidup kita sampai dengan jumlah uang yang bisa kita kumpulkan.

#Processing Thoughts#
Semua pikiran-pikiran baru yang kita pikirkan tetap disertai dengan pikiran lama kita. Keduanya menempati tempatnya masing-masing.
Ketika kita mengatakan hal baru, dalam hitungan detik, otak kita akan menyusuri jutaan sel yang ada, lalu bergesekan dengan semua yang pernah kita ‘simpan’ sebelumnya.

Dalam kesempatan yang sama, berdasarkan informasi yang telah tersimpan, otak kita mengirimkan pesan singkat, mengatakan tentang bagaimana pikiran baru…

View original post 578 more words

Categories: Uncategorized

Rasa Takut by Mardigu WP

March 7, 2018 Leave a comment

judul asli: T A K U T
penulis: Mardigu WP

Seorang anak terlahir di dunia tanpa merasa takut, kecuali rasa takut akan gelap dan rasa takut akan suara keras. Semua ketakutannya yang lain pasti dipelajarinya ketika dia tumbuh menjadi dewasa.
Lama, kita tidak membicarakan mengenai ilmu aplikasi psikologi ini. Sesekali menyambar dunia ini, mungkin ada manfaatnya dalam saya mengingat diri sendiri dan ada sahabat yang membutuhkan. Ini bukan ilmu canggih, ini hanya pengetahuan sederhana. Kali ini kita membahas tentang rasa takut.

Rasa takut ini sangat dominan di dalam mempengaruhi orang lain, dalam bahasa kerennya “fear factor”. Dunia advertising, dunia politikus, dunia bisnis, mengexploitasi rasa takut ini menjadi komoditas “belanja”.
Ketakutan akan kelangkaan barang, ketakutan ada keterbatasan membuat perilaku menumpuk barang dan ini terjadi di dalam semua keluarga. Terutama para wanita yang terus diexploitir rasa “takut” ini.

Saya beri contoh bahwa iklan yang paling efektif di kelas “retail” adalah yang mengexploitir rasa takut. Misalnya iklan pasta gigi dari merek ternama menceritakan akan kuman jahat yang akan menggerogoti gigi sang anak. Dan ini ditakuti walau terlihat “science”. Lalu pasta gigi itu solusinya bagi para ibu. Dan percaya saya, mayoritas wanita “kebeli” dengan iklan itu.

Kita lanjut tentang pelajaran “mengexploitir rasa takut” sebentar lagi setelah memahami keilmuan takut ini.

Dua rasa takut utama yang biasa berkembang dalam diri kita semua adalah takut akan kegagalan, takut akan kekalahan dan terus berkembang menjadi rasa takut akan kritik dan penolakan.
Kita mulai belajar merasa takut pada kegagalan ketika kita secara terus-menerus dikritik dan dihukum saat mencoba sesuatu yang baru atau berbeda. Kita dibentak dan dilarang-larang ”jangan! Jauh-jauh dari sana! Hentikan! Letakkan!”. Hukuman fisik dan tidak ditunjukkannya rasa cinta, ancaman-ancaman yang dilontarkan yang membuat kita merasa takut dan tidak aman sering kali mengiringi bentakan dan kritik-kritik seperit ini.
Inilah muasal terbanyak rasa takut lainnya tumbuh di benak manusia.

Dengan segera, kita akan percaya bahwa kita terlalu kecil, terlalu lemah, tidak kompeten, tidak cukup pandai, dan tidak mampu untuk melakukan segala sesuatu yang baru atau berbeda dengan yang lain.
Manusia yang “ditekan” tersebut kemudian akan mengekspresikan perasaan ini dengan kata-kata, ”saya tidak mampu, saya tidak mampu, saya tidak mampu”. Setiap saat, kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang baru atau menantang, reaksi otomatis kita biasanya akan berupa perasaan takut, gemetar, dan perut yang bergolak. Reaksi itu akan persis sama dengan ketika pantatnya akan ditampar oleh orangtuanya dulu. Lalu, dia akan berkata, ”saya tidak mampu”, berulang kali.

Rasa takut akan kegagalan adalah penyebab utama dari banyak kegagalan yang terjadi pada masa dewasa. Sebagai akibat kritik destruktif yang sering seseorang terima pada masa kecil, kemudian dirinya menjadi seorang dewasa yang cenderung tidak berani melakukan banyak hal.
Orang tersebut tidak mampu menunjukkan seluruh potensi dirinya yang dimilikinya secara maksimal. Orang tersebut akan berhenti bahkan sebelum dia mulai mengerjakan sesuatu untuk pertama kalinya.

Bayangkan, pikiran manusia yang menakjubkan ini bukan dipakai untuk menghasilkan hal yang luar biasa, tetapi pikiran malah dipergunakan untuk mencari-cari alasan untuk mengatakan bahwa diri kita tidak mampu. Dengan demikian apa pun yang diinginkan tidak mungkin dapat diperoleh.

Kita merenung sebentar, melihat diri kita. Sudahkah kita “benar “ mendidik anak kita? Dengan kritik destruktif apa nasihat sapaan lembut membangun? Apakah dulu dalam menerima didikan kita dibentak, dihardik, dimaki? baik oleh lingkungan ataupun keluarga dan kita memilih menerimannya? Atau kita memilih melepasnya, tak menggenggamnya sehingga tidak mempengaruhi apapun, pikiran kita tetap bersih. Atau masih membekas sehingga kita didominasi “driven fear” ini. Sehingga kata-kata, kalimat ajakan yang membuat fear kita terpancing, kita langsung percaya, langsung beli, langsung taat pada dogma tertentu.

Fear rasa takut pasti ada, dan jangan sampai kita dikendalikan rasa takut namun kita harus mengendalikan rasa takut. Setuju?

Categories: Uncategorized